BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Biologi
merupakan salah satu cabang ilmu IPA yang mempelajari mengenai makhluk hidup
dan gejala alam. Makhluk hidup yang dimaksud disini yaitu tumbuhan dan hewan.
Dalam hal ini manusia di kategorikan ke dalam hewan, karena manusia memiliki
ciri-ciri yang mirip dengan hewan namun
tak serupa. Perbedaannya terletak pada akal dan insting. Hewan ketika melakukan
sesuatu mereka menggunakan insting, sedangkan manusia dalam melakukan suatu
aktivitas maka manusia akan menggunakn akal yang telah digariskan .
Manusia diciptakan
berasal dari sel-sel hidup yang kemudian membentuk jaringan, dan akan terbentuk
organ-organ yang nantinya akan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Salah satu
contoh yaitu organ penyusun sistem ekskresi pada manusia. Ekskresi adalah
proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh yang tidak dapat digunakan
lagi atau yang bersifat racun. Zat-zat sisa metabolisme tersebut dapat berupa
zat padat, zat cair ataupun zat gas. Nah zat-zat sisa inilah yang nantinya akan
dikeluarkan dari tubuh manusia melalui organ-organ penyusun sistem ekskresi
pada manusia. Tujuan pengeluaran zat-zat sisa ini yaitu agar racun-racun yang
ada di dalam tubuh manusia tidak menumpuk di dalam tubuh manusia. Karena setiap
hari tubuh manusia melakukan proses pembakaran atau metabolisme. Proses ini
menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh yang dimana zat-zat tersebut akan
diserap oleh tubuh, sedangkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh akan
dikeluarkan melalui sitem ekskresi. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan
racun-racun yang ada di dalam tubuh, kerena apabila racun-racun ini dibiarkan
maka tubuh manusia maka akan menimbulkan penyakit. Organ-organ yang termasuk ke
dalam sistem ekskresi yaitu: kulit, paru-paru, hati dan ginjal. Organ-organ ini
memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
Sistem ekskresi
merupakan proses pengeluaran dan pada umumnya terjadi pada mahkluk hidup. Jadi,
selain mempelajari mengenai sistem ekskresi pada manusia, penulis juga
mempelajari sistem eksresi pada hewan. Tujuannya disini yaitu agar dapat
membedakan antara sistem ekskresi pada manusia denga sistem ekskresi pada
hewan.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Pengertian
mengenai sistem ekskresi (proses pengeluaran) pada manusia
2. Alat-alat
ekskresi pada manusia
3. Kelainan-kelainan
sistem ekskresi pada manusia
4. Sistem
Eksresi pada hewan.
1.3
Tujuan
dan Manfaat
1. Untuk
mengetahui dan memahami mengenai sistem ekskresi atau proses pengeluaran pada
manusia.
2. Untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan alat-alat ekskresi pada manusia serta
untuk mengetahui manfaatnya.
3. Untuk
lebih mengetahui mengenai kelainan-kelainan atau penyakit sistem ekskresi pada
manusia beserta penyebabnya.
4. Selain
mengetahui sistem ekskresi pada manusia kita harus mengetahui sistem eksresi
pada hewan agar mengetahui perbedaan antara sistem ekskresi pada manusia dan
hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem Ekskresi (Proses Pengeluaran) pada Manusia
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran dan
pada umumnya terjadi pada mahkluk hidup. Sebenarnya terdapat beberapa istilah
mengenai proses pengeluaran. Istilah-istilah tersebut yaitu: defekasi, sekresi dan ekskresi. Defekasi merupakan
proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan dan zat yang di keluarkan tidak
pernah mengalami metabolisme dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh. Sekresi merupakan pengeluaran getah
oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi tertentu. Sedangkan ekskresi merupakan proses pengeluaran
zat–zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh dan zat sisa
metabolisme yang dikelurkan merupakan zat yang pernah beredar di seluruh tubuh.
Zat sisa berupa kotoran-kotoran yang bersifat racun dan dapat menimbulkan
penyakit sehingga harus dikeluarkan dari tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut
dapat berupa: zat padat (feses atau tinja), zat cair (keringat, urine dan
cairan empedu), zat gas (karbondioksida), dan uap air (H2O). Zat-zat
sisa metabolisme tersebut akan dikeluarkan melalui organ-organ yang mempunyai
peran masing-masing. Organ-organ tersebut yaitu: kulit, paru-paru (pulmo), hati (hepar), dan ginjal
|
![]() |
|||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||
2.2 Alat-Alat Ekskresi pada Manusia
- Kulit (Integumen)
Kulit terdapat di seluruh bagian tubuh manusia.
Kulit melindungi lapisan-lapisan yang bersifat lunak yang terdapat pada tubuh
manusia. Peranan kulit sangat penting bagi tubuh manusia yaitu alat ekskresi
pada manusia karena kulit mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit.
Keringat tersebut mengandung air dan
garam-garam mineral.Kulit mempunyai 3 bagian yaitu:
a
Epidermis (Lapisan
Kulit Ari) merupakan bagian terluar dari kulit yang sangat tipis yang terdiri
dari lapisan tanduk (stratum korneum) yaitu lapisan paling luar dan tersusun
dari sel yang telah mati, mudah terkelupas, dan tidak memilki pembuluh darah
serta syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila
lapisan ini mengelupas dan lapisan Malpighi yang tersusun dari sel-sel hidup,
terdapat pidmen yang memberikan warna kulit dan melindingi dari sinar matahari
serta terdapat pada ujung syaraf.
b
Dermis (Lapisan Kulit
Jangat) merupakan lapisan yang lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yang terdiri
dari: pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut, kelenjar
keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit, kelenjar
minyak menghasilkan minyak yang berfungsi untuk menjaga rambur kulit tidak
kering, kantong rambut sebagai tempat tertanamnya akar rambut serta ujung
syaraf yang terdiri dari korpukulus pacini, korpukulus meissners, korpukulus
ruffini, reseptor rasa nyeri dan korpukulus kruse.
c
Jaringan Bawah Kulit
(Subkutaneus): jaringan ini mengandung lemak yang berfungsi menahan panas tubuh
dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
Beberapa
fungsi kulit sebagai berikut:
a) Melindungi
tubuh dari rangsang mekanis seperti gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia.
b) Mengatur
suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat dan menjagaagar pengeluaran air
tidak berlebih.
c) Sebagai
alat ekskresi berupa keringat yang mengandung garam.
d) Sebagai
alat sensoris
e) Tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
f) Tempat
menyimpan kelebihan lemak.
- Paru-paru (Pulmo)
Manusia memiliki sepasang paru-paru
yang berada pada rongga dada. Ketika manusia melakukan respirasi, disini
terdapat pertukaran gas yaitu gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida
(CO2). Pertukaran gas tersebut terjadi di dalam paru-paru. Dalam hal
ini paru-paru dikatakan sebagai alat ekskresi karena paru-paru akan
mengeluarkan CO2 dan H2O yang tidak dibutuhkan oleh tubuh
manusia melalui hidung. Proses hingga CO2 dan H2O mencapai
hidung tersebut yaitu: sisa metabolisme di jaringan berupa CO2 dan H2O
diangkut oleh darah ke paru paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.
Di alveolus ini terdapat banyak pembuluh kapiler yang memilki selpais sel
sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat dikeluarkan
kembali melalui hidung. Selain sebagai alat ekskresi, paru-paru juga mempunyai
fungsi lain yaitu: penjaga keseimbangan asam basa tubuh bila terjadi acidosis.
- Hati (Hepar)
Hati
merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnyadi bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan
berat sekitar 2 kg. Hati menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin
menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan
CO2 yang bersifat racun. Beberapa fungsi hati yaitu sebagai berikut:
a) Mengubah
glikosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
b) Sebagai
alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine yang mengandung urea dan
amonia . Setiap hari hati menghasilkan empedu mencapai ½ liter.
c) Menetralisirkan
racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini dikeluarkan melalui
urine.
d) Hati
menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah
tua. Empedu disimpan di dalm kantung empedu dan merupakna cairan hijau serta
berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan
pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar
mudah diserap tunuh, membatu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim
lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalm air menjadi zat yang larut di
dalam air.
e) Hati
merombak sel-sel darah merah yang sudah tua dan tempat sintesis beberapa zat.
- Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia.
Tipe ginjal pada manusia adalah metanefros yang tidak bersegmen dan memilki
glomerulus yang banyak. Manusia memiliki sepasang ginjal berbentuk seperti biji
kacang merah yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang
belakang. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian
kanan. Hal ini dikarenakan di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang
berukuran besar.. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya ±170 gram dan berwarna
merah keunguan. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut
kapsul. Ginjal terdidi atas 3 bagian yaitu:
a. Kulit
Ginjal (Korteks): terdapat jutaan
nefron yang terdiri dari badan malpigh yang tersusun dari glomerulus yang
diselubungi kapsula Bowman. Selain itu terdapat tubulus kontortus proksimal,
tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
b. Sumsum
Ginjal (Medula). Terdiri atas
beberapa badan berbentuk kerucut (piramida) serta terdapat lengkung henle yang menghubungkan
tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
c. Rongga
Ginjal (Pelvis) : merupakan tempat
bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urine sementara yang akan
dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra.
Cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah
menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat
dikeluarkan dalam bentuk urine. Proses pembentukan darah hingga menjadi urine
sebagai berikut:
1) Penyaringan
(Filtrasi)
Proses
filtrasi darah terjadi di glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelung-gelung
di dalam kapsul Bowman. Di glomerulus terjadi pengikatan sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil
proses intiltrasi ini berupa urine primer yang mengandung asam amino, glukosa,
natrium, kalium, ion-ion, dan garam-garam lainnya.
2) Penyerapan
Kembali (Reabsorpsi)
Urine
primer mengalir menuju tubulus proksimal. Pada proses ini terjadi penyerapan
kembali za-zat yang masih berguna bagi tubuh yaitu asam amino, glukosa, dan
ion-ion organik yang berlangsung secara transpor aktif. Kemudian bahan-bahan
yang telah diserap kembali ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang ada di
sekeliling tubulus. Hasil dari proses ini adalah urine sekunder yang tidak
memiliki zat-zat yang dibutuhkan tubuh.
3) Penambahan
(Augmentasi)
Proses
penambahan zat-zat dan urea yang berlangsung di tubulus distal. Dari tubulus
distal, urine dikumpulkan pada tubulus pengumpul dan selanjutnya masuk ke
pelvis, dilanjutkan ke organ selanjutnya taiut ureter. Urine yang terbentuk
yaitu urine sesungguhnya yang mengandung urea, asam urine, sisa-sisa
pembongkaran dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti: vitamin C,
obat-obatan, hormon, dan garam-garam.
2.3 Kelainan-Kelainan
Sistem Ekskresi pada Manusia
1. Kulit (Integumen)
a. Kudis
atau scabies: disebabkan oleh tungau
(Sarcoptes scabies).
b. Pruvitus
kutanea: timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
c. Alergi
atau eksim: terjadi karena iritasi
bahan luar yang menyentuh kulit.
d. Jerawat:
gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh remaja.
e. Gangren:
disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh karena suplai darah yang buruk.
f. Albino:
terjadi karena tidak ada pigmen melanin pada lapisan granulosum.
2. Paru-paru (Pulmo)
a. Asma:
disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk ke hidung.
b. Kanker
paru-paru: disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi.
c. Emfisema:
pembakakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
3. Hati (Hepar)
a. Hepatitis:
radang atau pembakakan hati yang ditandai dengan tubuh berwarna kuning.
Penyakit ini desebabkan oleh virus hepatitis A, B, dan C.
b. Sirosis:
penyakit hati kronis yang mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati tidak
berfungsi.
c. Penyakit
Wilson: penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan
sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
4. Ginjal
a. Diabetes
melitus: terdapat glukosa dalam urine dan terjadi karena menurunnya hormon
insulin yang dihasilkan pankreas.
b. Diabetes
insipidus: penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH)
yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan dan mengakibatkan
pada penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
c. Uremia:
tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
d. Nefritis:
gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein
masuk ke dalam urine.
e. Albuminuria:
urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada
glomerulus.
f. Hematuria:
urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
g. Batu
ginjal: endapan garam-garam meneral di dalam ginjal atau saluran urine yand
menyebabkan aliran urine menjadi terhambat dan menimbulkan rasa sakit saat
berkemih..
h. Gagal
ginjal: ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus
dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
i.
Anuria: kegagalan
ginjal menghasilkan urine karena adanya kerusakan pada glomerulus.
2.4 Sistem Ekskresi
pada Hewan
1.
Sistem Ekskresi pada Ikan
Ginjal pada ikan bertipe opistonefros, berbentuk sempit
memanjang, berwarna cokelat dan pada bagian ujung depan berhubungan dengan
sintem reproduksi. Ginjal terletak di antara tulang belakang dan gelembung
renang. Cairan yang mengandung sisa metabolisme nitrogen dan hidrogen diambil
dari darah oleh ginjal. Cairan ini akan ditampung dalam vesica urinaria, selanjutnya melalui ureter-sinus urogenatalis,
cairan itu keluar dari tubuh ikan.
2.
Sistem Ekskresi pada Insekta (Serangga)
Alat ekskreasi pada serangga seperti
belalang disebut pembuluh Malpighi. Alat ini terdiri atas dua atau lebih badan yang
berbentuk tabung. Bagian depan melekat pada bagian belakang lambung. Bagian
belakang langsung bersatu dengan usus halus. Zat sisa metabolisme diserap dari
cairan jaringan oleh pembuluh Malpighi dan membentuk kristal asam urat,
kemudian masuk ke usus belakang dan akhirnya keluar bersama feses. Sisa
metabolisme yang mengandung nitogen dimanfaatkan lagi untuk membentuk zat kitin
guna membentuk kerangka luar yang disebut eksoskeleton.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekskresi adalah
proses pengeluaran metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh
organisme. Alat ekskresi dalam sistem ekskresi manusia antara lain: kulit,
paru-paru, hati, dan ginjal. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi
mengeluarkan zat sisa metabolisme yang berbeda, kecuali air yang dapat
diekskresikan melalui semua alat ekskresi. Pada umumnya sistem ekskresi
berfungsi sebagai proses pembuangan limbah yang tidak berguna dan beracun dari
dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh, mempertahankan
temperatur tubuh dalam batasan yang normal, homeostatis.
Gangguan pada
sistem ekskresi terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
internal seperti gangguan metabolik dan faktor eksternal seperti pola diet
setiap hari. Hal tersebut karena sistem ekskresi berhubungan dengan pengolahan
metabolisme pada tubuh manusia.
Sistem ekskresi
pada hewan berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Sistem ekskresi pada ikan
berupa ginjal yang bertipe opistonefros
sedangkan sitem ekskresi pada serangga atau insekta seperti belalang berupa
pembuluh Malpighi.
DAFTAR
PUSTAKA
Riandari Henny.
2012. BIOLOGI 2 untuk Kelas XI SMA dan MA.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
LEMBAR SOAL dan JAWABAN

1.
Apa perbedaan antara
defekasi, sekresi dan ekskresi!
2.
Sebutkan faktor-faktor
yang menjadi pemicu keluarnya keringat!
3.
Sebutkan perbedaan antara
penyakit kudis dan eksim!
4.
Apakah itu kulit
jangat? Jelaskan!
5.
Sebutkan fungsi empedu pada hati!
6.
Jelaskan fungsi
paru-paru sebagai alat ekskresi !
7.
Sebutkan faktor-faktor
yang memengaruhi jumlah urine yang keluar!
8.
Apa saja zat-zat yang
terkandung di dalam urine!
9.
Apa yang dimaksud
dengan polisistik!
10.
Jelaskan perbedaan
sistem ekskresi antara ikan air tawar dan ikan air laut!

1.
Defekasi adalah proses
pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan dan zat yang di keluarkan tidak pernah
mengalami metabolisme dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh. Sekresi
merupakan pengeluaran getah oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi tertentu.
Sedangkan ekskresi merupakan proses
pengeluaran zat–zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh dan zat
sisa metabolisme yang dikelurkan merupakan zat yang pernah beredar di seluruh
tubuh.
2.
Peningkatan aktivitas
tubuh, peningkatan suhu lingkungan, dan guncangan emosi syaraf.
3.
Kudis atau scabies
merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau, sedangkan eksim atau alergi
merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi atau iritasi bahan luar
yang termakan atu menyentuh kulit.
4.
Dermis (Lapisan Kulit
Jangat) merupakan lapisan yang lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yang
terdiri dari: pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut,
kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori
kulit, kelenjar minyak menghasilkan minyak yang berfungsi untuk menjaga rambur
kulit tidak kering, kantong rambut sebagai tempat tertanamnya akar rambut serta
ujung syaraf yang terdiri dari korpukulus pacini, korpukulus meissners,
korpukulus ruffini, reseptor rasa nyeri dan korpukulus kruse.
5.
Empedu berfungsi untuk
mencerna lemak agar mudah diserap tunuh, membatu daya absorpsi lemak di usus,
mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalm air menjadi
zat yang larut di dalam air.
6.
Mengeluarkan CO2 dan
H2O yang tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia melalui hidung.
7.
Jumlah air yang
diminum, banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya
seimbang, pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin, yaitu
hormon yang mengatur kadar air dalam darah, iklim/ musim/cuaca serta stimulus
atau saraf.
8.
Air kurang lebih 95%,
urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein, empedu
yang memberikan warna kuning pada urine, garam, zat yang bersifat racun atau
atau berlebihan lainnya
9.
Polistik adalah
penyakit pada ginjal. Polisistik bisa disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal
yang merusak nefron menghasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran.
Kelainan ginjal ini umumnya dirurunkan. Dalam jaringan ginjal muncul kista,
lubang kecil, dan gelembung- gelembung berisi cairan. Kista ini perlahan-lahan
bertambah besar hingga menekan keluar jaringan normal. Gagal ginjal sebagai
akibat penyakit pilisistik biasanya terjadi pada usia 40 tahun ke atas.
Perkembangan polisistik dapat diperlambat dengan diet, obat, dan pemasukan
cairan.
10.
Ikan air tawar bersifat
hipertonis terhadap lingkungannya. Oleh karena itu untuk menyeimbangkan jumlah
air yang berada dalam tubuh, ikan tersebut sedikit minum air dan banyak
mengeluarkan urine karena jumlah glomerulus pada ikan tersebut banyak
sedangkan,
Ikan
air laut bersifat hipotonis terhadap air laut. Oleh karena itu untuk
menyeimbangkan jumlah air yang berada dalam tubuh, ikan tersebut banyak minum
air dan sedikit mengeluarkan urine karena jumlah glomerulus pada ikan tersebut
sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar